SEMAKIN BANYAK YANG TERSESAT DI BLOG INI SEMAKIN BAGUS!

Minggu, 18 Desember 2016

Sumpah, aku sedih banget!mungkin mulai hari ini aku gak akan masukin or nulis cerpen aku lagi di blog, awalnya aku pikir mempublikasikan cerpen karya ku di blog bakalan bisa berbagi sama semua org yang suka sama karya ku. Aku mempublikasikan ke blog karena cerpen ku yang sangat susah diterima penerbit jadi aku memutuskan untuk mempublikasikannya ke blog dengan harapan banyak orang terhibur dengan apa yang sudah ku buat, tp nyatanya ada orang gak bertanggung jawab ngambil cerpen ku n mengatasnamakan dirinya yang membuat, dan dengan seenaknya mengganti judulnya dan menyebarkannya ke media sosial, yg aku sesalkan dia ngambil karya cerpen yang pertama kali aku buat dan paling akusuka T_T, Dinda, Aster Itu Ungu. Seandainya orang itu tahu bahwa seorang penulis ngebuat cerpen itu gak semudah yang dia bayangin, butuh waktu, butuh ide, dan butuh banyak perjuangan untuk menyelesaikan satu cerpen. Cerpen menurut aku bukan hanya sekedar cerita fiktif melainkan banyak cerita, curhatan, dari aku, keluarga ku dan teman-teman ku yang ku muat dalam bentuk cerita. Penulis merupakan Tuhan di Karyanya, jadi jika ada seseorang yang dengan entengnya mengambil, menjiplak karya orang lain adalah manusia yang sangat buruk. Buat sesama penulis dan teman-teman yang sudah setia membaca cerpen aku, makasih telah meluangkan waktu membacanya, makasih...

Rabu, 16 Februari 2011

Cerpen Cinta ( Dinda, Aster Itu Ungu...)

Malam itu Dinda hanya bisa menangis di sudut kamarnya, setelah tadi siang ia mencuri dengar pembicaraan Ibunya dan dokter Hari bahwa Dinda tidak boleh lagi berlari bahkan melakukan olahraga apapun, padahal Dinda begitu mencintai olahraga terutama dalam bidang atletik. Dinda tak menyangka sakit kepala yang selalu ia rasakan setahun yang lalu merupakan tanda dan gejala penyakit kanker otak, sudah setahun belakangan ini Dinda harus terus melakukan pengobatan dan check up ke rumah sakit demi kelangsungan hidupnya.
            Esok harinya di Sekolah, pada waktu jam istirahat Dinda mendengar suara keras dari dalam toilet siswa cowok, dengan cepat ia membuka pintu toilet, seketika Dinda terkejut melihat empat siswa cowok yang tengah mengeroyok siswa cowok baru teman sekelasnya.